
JAKARTA – Haji mujamalah merupakan jalur ibadah haji yang paling mewah dan eksklusif dibanding haji reguler. Namun, apakah aturan yang berlaku buat haji mujamalah ini sama saja ketatnya seperti haji reguler yang seabrek prosedurnya, atau justru lebih longgar karena jalurnya juga spesial?
Secara garis besar, aturan-aturan pokok dalam pelaksanaan ibadah haji itu tetap sama, enggak peduli kamu ikut jalur haji mujamalah atau haji reguler. Rukun haji, wajib haji, serta larangan-larangan selama ihram itu ya sama saja. Kamu tetap harus tawaf, sai, wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, melempar jumrah, dan seterusnya. Nggak ada tuh ceritanya kalau ikut haji mujamalah terus rukun hajinya jadi beda.
Perbedaan paling mencolok antara haji mujamalah dan haji reguler itu terletak pada aturan administrasi dan waktu keberangkatan. Kalau haji reguler, calon jamaah harus mendaftar, menunggu antrean yang bisa bertahun-tahun, mengikuti berbagai tahapan verifikasi dan pelunasan biaya dari pemerintah.
Nah, kalau haji mujamalah, karena ini jalur undangan khusus, kamu nggak perlu melewati semua proses antrean yang panjang itu. Kamu bisa berangkat lebih cepat sesuai dengan pengaturan dari pihak travel yang mengurus visa haji mujamalah kamu.
Soal visa juga beda. Haji reguler visanya dikeluarkan berdasarkan kuota yang ditetapkan pemerintah untuk setiap negara. Sementara visa haji mujamalah ini dikeluarkan langsung oleh Pemerintah Arab Saudi di luar kuota reguler. Ini juga jadi salah satu alasan kenapa aturannya soal waktu keberangkatan jadi lebih fleksibel.
Aturan Pelaksanaan Ibadah Haji Mujamalah Tetap Mengikat
Meskipun ada kelonggaran soal waktu dan administrasi keberangkatan, bukan berarti aturan pelaksanaan ibadah haji mujamalah jadi lebih longgar ya. Semua jamaah haji, tanpa terkecuali, tetap wajib mengikuti tuntunan syariat Islam dalam melaksanakan setiap rukun dan wajib haji. Pembimbing haji yang mendampingi jamaah haji mujamalah juga akan memastikan semua proses ibadah dilakukan sesuai dengan aturan yang benar.
Soal fasilitas dan layanan, memang haji mujamalah biasanya menawarkan yang lebih premium. Tapi ini lebih ke masalah kenyamanan dan kemudahan selama beribadah, bukan soal aturan ibadahnya itu sendiri. Misalnya, kamu mungkin menginap di hotel yang lebih dekat dan nyaman, tapi aturan berpakaian ihram ya tetap sama dengan jamaah haji reguler.
Penting juga untuk diingat bahwa meskipun haji mujamalah ini jalurnya khusus, penyelenggaraannya tetap diawasi oleh pemerintah melalui Kementerian Agama. PIHK (Penyelenggara Ibadah Haji Khusus) yang memberangkatkan jamaah haji mujamalah juga punya tanggung jawab untuk memastikan semua proses berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku, termasuk dalam hal bimbingan ibadah dan perlindungan jamaah.
Jadi, aturan pokok ibadah haji untuk haji mujamalah itu sama ketatnya dengan haji reguler. Perbedaan utamanya terletak pada aturan administrasi dan waktu keberangkatan yang lebih fleksibel karena menggunakan visa undangan khusus di luar kuota resmi. Soal pelaksanaan ibadah, semua jamaah haji tetap wajib mengikuti tuntunan syariat Islam yang sama.