Bagaimana Pahalanya Membiayai Banyak Orang Sekaligus untuk Haji Mujamalah?

Bagaimana Pahalanya Membiayai Banyak Orang Sekaligus untuk Haji Mujamalah?

JAKARTA – Pernah dengar berita soal selebriti Raffi Ahmad yang memberangkatkan total 10 orang dari keluarga dan karyawannya untuk menunaikan ibadah haji mujamalah? Nah, mungkin kamu bertanya-tanya, pahalanya bagaimana ya buat orang yang membiayai haji mujamalah untuk orang lain seperti itu? Apakah pahala dihitung berdasarkan jumlah jamaah yang diberangkatkan dan dibiayai?

Dalam Islam, segala amal perbuatan baik yang dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah pasti akan mendapatkan ganjaran pahala. Termasuk juga dalam hal membiayai orang lain untuk menunaikan ibadah haji, baik itu haji reguler maupun haji mujamalah. Perbuatan ini termasuk dalam kategori membantu sesama dalam kebaikan, yang tentu saja sangat dianjurkan dalam agama kita.

Soal bagaimana pahalanya dihitung, para ulama punya pandangan yang beragam dan detailnya hanya Allah Yang Maha Mengetahui secara pasti. Namun, ada beberapa prinsip umum yang bisa kita pahami. Seperti dalam semua ibadah dan amal baik lainnya, niat dan keikhlasan adalah fondasi utama yang menentukan nilai pahala di sisi Allah.

Jika seseorang membiayai haji mujamalah orang lain dengan niat yang tulus untuk membantu sesama muslim menunaikan rukun Islam, tanpa mengharapkan pujian atau imbalan duniawi, insya Allah pahalanya akan besar di sisi Allah.

Pahala Berlipat Ganda karena Memudahkan Ibadah Haji Mujamalah

Membantu orang lain untuk bisa beribadah, termasuk ibadah haji, memiliki keutamaan yang besar. Dalam beberapa hadis disebutkan bahwa Allah akan membantu hamba-Nya selama dia membantu saudaranya. Dengan membiayai haji mujamalah, seseorang tidak hanya memberikan kesempatan beribadah kepada orang lain, tapi juga memudahkannya karena tanpa harus menunggu antrean yang panjang. Ini tentu menjadi nilai tambah dalam pahala yang akan diterima.

Meskipun memberangkatkan banyak orang untuk haji mujamalah tentu merupakan amal yang sangat mulia dan besar pahalanya, bukan berarti pahala itu hanya dihitung berdasarkan jumlah jamaah yang dibiayai. Kualitas niat, keikhlasan, serta seberapa besar kesulitan yang diatasi oleh orang yang dibiayai juga menjadi faktor penting dalam perhitungan pahala di sisi Allah.

Misalnya, memberangkatkan satu orang tua yang sudah sangat ingin berhaji tapi terkendala biaya dan usia, mungkin pahalanya bisa jadi sangat luar biasa di sisi Allah karena besarnya kesulitan yang diatasi dan kebahagiaan yang dirasakan oleh orang tua tersebut.

Dalam Islam, ada banyak contoh amalan yang pahalanya besar meskipun kelihatannya sederhana, asalkan dilakukan dengan ikhlas. Misalnya, membantu orang yang kesulitan, memberikan makan kepada orang yang lapar, atau mengucapkan kalimat thayyibah. Semua memiliki nilai pahala di sisi Allah tergantung pada niat dan keikhlasan pelakunya. Begitu juga dengan membiayai haji mujamalah untuk orang lain.

Jadi, pahala untuk orang yang membiayai haji mujamalah itu pasti ada dan besar di sisi Allah, asalkan dilakukan dengan niat yang tulus dan ikhlas. Meskipun jumlah jamaah yang diberangkatkan tentu menjadi salah satu faktor, yang lebih utama adalah kualitas niat dan seberapa besar manfaat yang dirasakan oleh orang yang dibantu tersebut.

Indra Eka Setiawan

Writer & Blogger

Related Posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Facebook
Twitter
LinkedIn
Akun ke 3 Milik PT Wisata Halal Indonesia