
JAKARTA – Bagi siapa saja, kesempatan untuk memperoleh layanan haji mujamalah memang sulit untuk diabaikan. Siapa sih yang enggak mau mendapat undangan khusus demi menunaikan rukun Islam kelima tanpa harus menunggu antrea sampai bertahun-tahun?
Tapi, di balik keistimewaan itu, ada hal menarik yang sering jadi bahan obrolan, yaitu soal perbedaan waktu beribadah di Tanah Suci antara jamaah haji mujamalah dan haji reguler.Banyak yang penasaran, apa memang lama tinggalnya sama atau justru lebih singkat? Ternyata, kalau kita perhatikan, memang ada lho perbedaan yang cukup mencolok antara keduanya. Haji mujamalah biasanya identik dengan perjalanan yang lebih singkat. Jamaah yang berangkat dengan jalur ini umumnya tiba di Makkah menjelang puncak ibadah haji. Bisa dibilang, jamaah haji mujamalah datang sewaktu suasana sudah mulai ramai dan persiapan menuju wukuf di Arafah tinggal menghitung hari.
Jadi, jangan heran kalau jadwal ibadah haji mujamalah terkesan lebih padat dan serba cepat. Karena waktu terbatas, mereka fokus menuntaskan semua rukun dan wajib haji tanpa terlalu banyak kegiatan tambahan. Setelah semua rangkaian ibadah selesai, biasanya jamaah haji mujamalah langsung bersiap pulang ke tanah air tanpa berlama-lama. Berbeda dengan haji reguler yang durasinya bisa dibilang lebih panjang dan santai.
Bagi yang Waktunya Terbatas Bisa Pilih Haji Mujamalah
Jamaah yang berangkat lewat program reguler biasanya sudah tiba di Tanah Suci jauh sebelum puncak haji dimulai. Keuntungannya, hal itu memberi kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan cuaca, lingkungan, serta memperbanyak ibadah sunnah. Selain itu, waktu singgah di Madinah juga bisa lebih lama, sehingga jamaah bisa menikmati ziarah ke berbagai tempat bersejarah tanpa terburu waktu. Haji reguler memang terasa lebih tenang, karena ritmenya enggak sepadat haji mujamalah.
Kalau bicara soal perbandingan durasi, haji reguler bisa berlangsung sekitar 40 hari atau lebih. Sementara, haji mujamalah umumnya hanya sekitar 20 hari, bahkan ada yang kurang. Waktu lebih singkat inilah yang membuat banyak jamaah haji mujamalah mesti ekstra disiplin mengatur jadwal supaya semua rangkaian ibadahnya tetap terlaksana dengan baik. Meski begitu, tidak sedikit yang justru merasa lebih nyaman dengan waktu singkat ala haji mujamalah, terutama buat yang sulit meninggalkan pekerjaan atau aktivitas lain dalam waktu lama.
Tapi, baik itu haji mujamalah maupun haji reguler, pada prinsipnya tujuan utama tetap sama, memenuhi panggilan Allah menuju Tanah Suci. Meski waktu yang tersedia berbeda, setiap jamaah tetap punya kesempatan untuk meraih pahala dan pengalaman spiritual yang luar biasa. Kunci utamanya adalah persiapan yang matang, baik fisik atau mental, supaya ibadah tetap khusyuk meskipun berada dalam keterbatasan waktu.