Digital Detox Selama Haji Khusus: Waktu Tepat Rehat dari Sosmed

Apa Saja Sih Fasilitas Haji Furoda yang Hampir Mirip dengan Haji Plus? Etika dan Perdebatan Seputar Visa Haji Mujamalah, Apakah Adil? Digital Detox Selama Haji Khusus: Waktu Tepat Rehat dari Sosmed

JAKARTA – Berangkat haji khusus bisa jadi titik balik hidup, termasuk dalam hal hubungan kita sama gadget. Di tengah rutinitas harian yang serba online, medsos udah kayak napas kedua. Bangun tidur buka notifikasi, malam sebelum tidur scroll story. Tapi saat kamu ada di Tanah Suci, semuanya berubah. Ini momen langka, dan justru di sinilah waktu terbaik buat pause sejenak dari dunia digital. Yup, ini saatnya digital detox beneran—bukan sekadar wacana.

Program haji khusus punya banyak keunggulan yang bikin kita bisa lebih fokus ibadah. Waktu di sana lebih singkat dari haji reguler, tapi justru itulah yang bikin setiap detik terasa mahal. Sayang banget kalau waktu tersebut habis cuma buat cek likes atau upload foto setiap thawaf. Bukan nggak boleh dokumentasi, tapi kalau sibuk ngedit story terus lupa berdoa di Multazam, ya rugi sendiri.

Digital detox selama haji khusus bukan berarti kamu harus tinggalkan HP sepenuhnya. Boleh aja bawa gadget buat keperluan penting kayak komunikasi sama rombongan atau mutawwif. Tapi cobalah atur screen time, uninstall aplikasi yang nggak perlu, atau aktifkan mode fokus saat sedang di masjid. Bahkan kalau perlu, ganti wallpaper HP dengan kutipan doa atau foto Ka’bah biar lebih mindful.

Haji Khusus Bikin Hidup Terasa Lahir Kembali

Banyak milenial yang setelah pulang haji khusus, justru merasa lebih “bersih” secara batin karena sempat rehat dari keramaian digital. Mereka cerita, selama di sana, hati lebih tenang, tidur lebih nyenyak, dan waktu terasa lebih panjang. Rasanya kayak balik ke versi terbaik dari diri sendiri—yang lebih peka, lebih sabar, dan lebih bersyukur. Dan lucunya, setelah detox itu, medsos nggak lagi terasa sepenting dulu. Kamu jadi lebih bijak dalam menggunakan teknologi.

Selama di Tanah Suci, kamu bakal nemu momen-momen yang lebih indah kalau dirasakan langsung, bukan lewat kamera. Ada haru saat melihat Ka’bah pertama kali. Ada damai waktu dzikir malam di Masjidil Haram. Ada doa penuh air mata saat wukuf di Arafah. Semua itu terlalu sakral kalau hanya disimpan di galeri foto, tapi terlupa dari galeri hati.

Haji khusus itu bukan hanya perjalanan fisik, tapi juga perjalanan batin. Rehat sebentar dari dunia digital bukan berarti kamu ketinggalan zaman. Justru kamu sedang menyambung koneksi yang jauh lebih penting: antara kamu dan Allah. Jadi, selama menjalani haji khusus, biarkan dunia sebentar. Fokus ke diri sendiri. Dan rasakan, bagaimana hidup bisa lebih bermakna saat kamu disconnect to reconnect, bukan ke internet, tapi ke Tuhan.

Indra Eka Setiawan

Writer & Blogger

Related Posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Facebook
Twitter
LinkedIn
Akun ke 3 Milik PT Wisata Halal Indonesia