Kewajiban Lempar Jumrah Saat Haji dan Umroh

Kewajiban Lempar Jumrah Saat Haji dan Umroh

JAKARTA – Melempar jumrah saat haji dan umroh ternyata memiliki kewajiban yang berbeda, pasalnya ketika umroh kamu tak perlu melakukan tahapan ibadah ini. Maka dari itu, rangkaian ibadah umroh pun lebih simpel, ketimbang saat jalani haji.

Melempar jumrah merupakan salah satu rangkaian ibadah haji yang sangat penting, namun tidak termasuk dalam rangkaian ibadah umroh. Ini berarti, jemaah umroh tidak diwajibkan untuk melakukan lempar jumrah. Dari sini sudah terlihat jelas perbedaan haji dan umroh.

Mengapa demikian? Untuk memahami alasan di balik perbedaan ini, kita perlu memahami makna dan tujuan dari lempar jumrah itu sendiri. Lempar jumrah adalah simbolisasi dari perjuangan Nabi Ibrahim AS melawan setan. Dengan melempar jumrah, jemaah haji seakan-akan ikut serta dalam perjuangan Nabi Ibrahim dalam mentauhidkan Allah.

Lempar jumrah merupakan bagian dari rangkaian ibadah haji yang unik, khususnya setelah jemaah haji melaksanakan wukuf di Arafah. Wukuf di Arafah adalah rukun haji yang paling utama dan tidak terdapat dalam ibadah umroh. Setelah wukuf, jemaah haji kemudian menuju Muzdalifah untuk bermalam dan mengumpulkan batu kerikil untuk dilempar ke jumrah.

Haji dan Umroh: Jemaah Haji Ibadahnya Lebih Kompleks

Perbedaan utama antara haji dan umroh terletak pada rangkaian ibadahnya. Haji memiliki rangkaian yang lebih panjang dan kompleks, termasuk wukuf di Arafah dan lempar jumrah. Sementara itu, umroh memiliki rangkaian yang lebih sederhana, hanya meliputi ihram, thawaf, sa’i, dan tahalul.

Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan bagi setiap muslim yang mampu. Rangkaian ibadah haji memiliki beberapa tahapan yang harus dilalui dengan urutan yang telah ditetapkan. Selain thawaf, sa’i, dan tahalul yang juga terdapat dalam umroh, haji memiliki beberapa rukun tambahan yang sangat khas

Pertama ialah Ihram dari Miqat. Sama seperti umroh, haji juga diawali dengan niat ihram. Namun, miqat untuk haji bisa berbeda-beda tergantung dari arah kedatangan jemaah. Lalu melakukan wukuf di Arafah. Ini adalah rukun haji yang paling utama. Jemaah haji wajib berdiri di padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah dari siang hingga terbenam matahari. Wukuf di Arafah melambangkan kesatuan umat Islam di hadapan Allah

Setelah wukuf, jemaah haji bergerak menuju Muzdalifah untuk bermalam dan mengumpulkan batu kerikil. Pada hari tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah), jemaah haji melempar jumrah Aqabah, Wustha, dan Ula di Mina. Lempar jumrah ini melambangkan penolakan terhadap godaan setan.

Setelah lempar jumrah, jemaah haji melakukan tahalul awal dengan mencukur rambut atau menggunting rambut pendek. Setelah itu, jemaah haji kembali ke Mekkah untuk melakukan thawaf ifadah dan sa’i. Setelah itu, dilakukan tahalul akhir.

Nah sedangkan ibadah umroh lebih singkat. Umroh merupakan ibadah sunnah yang dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun. Rangkaian ibadah umroh lebih sederhana dibandingkan haji. Setelah niat ihram, jemaah umroh langsung melakukan thawaf, sa’i, dan tahalul.

 

Indra Eka Setiawan

Writer & Blogger

Related Posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Facebook
Twitter
LinkedIn
Akun ke 3 Milik PT Wisata Halal Indonesia