
JAKARTA – Dalam setiap menjalani ibadah haji dan umroh, ada tahapan-tahapan yang harus kamu jalani, dan setiap tahapan tersebut punya makna sendiri. Makna tersebut yang jika kamu perdalam dan ketahui akan bikin keimanan dalam diri kian kuat kepada Allah ketika di Tanah Suci.
Ibadah haji dan umroh memang memiliki makna yang mendalam dalam setiap tahapannya, yang jika dipahami dapat membawa jamaah pada pengalaman spiritual yang lebih intens. Setiap ritual bukan sekadar gerakan atau aktivitas fisik, melainkan sebuah perjalanan batin yang bertujuan untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah.
Jamaah yang memahami makna di balik tiap tahapan akan lebih meresapi nilai keimanan. Dimulai dari niat dan ihram, hingga tahallul dan tawaf wada, seluruh rangkaian ibadah ini dirancang untuk membersihkan hati dan jiwa serta memperkokoh hubungan manusia dengan Sang Pencipta, yakni Allah.
Tahapan awal adalah niat dan mengenakan pakaian ihram, yang menjadi simbol kesiapan spiritual dalam menjalani ibadah haji dan umroh. Ihram melambangkan kesucian, kesederhanaan, dan kerendahan hati yang harus dimiliki oleh setiap jamaah haji dan umroh.
Dalam kondisi ihram, tidak ada perbedaan status sosial, ekonomi, atau atribut duniawi lainnya. Semua jamaah hadir di hadapan Allah dalam keadaan sama, hanya dengan pakaian putih yang melambangkan kemurnian. Setelah mengenakan ihram, jamaah melanjutkan dengan thawaf, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali.
Ka’bah merupakan simbol pusat kekuasaan dan kasih sayang Allah, dan thawaf mencerminkan pengabdian manusia yang berputar mengelilingi pusat kehidupan tersebut. Gerakan thawaf ini menunjukkan keteraturan, keselarasan, dan ketundukan umat manusia terhadap Sang Pencipta. Setiap langkahnya adalah simbol ketaatan penuh yang menunjukkan bahwa segala sesuatu berpusat pada Allah.
Selanjutnya adalah sa’i, yang mengharuskan jamaah haji dan umroh berjalan bolak-balik antara Bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Ritual ini mengingatkan kita pada usaha dan perjuangan Hajar, istri Nabi Ibrahim, yang dengan penuh keteguhan mencari air bagi anaknya, Ismail, di tengah padang pasir yang gersang. Sa’i melambangkan usaha manusia yang tidak pernah berhenti dan sepenuhnya menggantungkan hasilnya pada Allah.
Memahami Tahapan Haji dan Umroh Bikin Ibadah Kian Khusyu
Memahami setiap tahapan haji dan umroh membuat ibadah kita kian khusyu. Haji sendiri lebih memiliki tahapan panjang. Salah satunya ialah Wukuf di Arafah. Di sinilah jamaah diingatkan akan pentingnya tobat dan kesadaran akan keterbatasan manusia di hadapan keagungan Allah. Wukuf juga dianggap sebagai simbol kasih sayang Allah yang senantiasa menerima tobat manusia, memberi kesempatan mereka untuk menghapus dosa-dosa di masa lalu dan memulai hidup baru dengan tekad yang lebih kuat.
Pada ibadah haji jua ada ritual melempar jumrah, yang melambangkan penolakan terhadap godaan setan dan nafsu negatif yang menghalangi manusia dari jalan Allah. Dalam ritual ini, jamaah melemparkan batu ke arah tiga tiang yang mewakili setan. Setiap lontaran adalah simbol dari tekad jamaah untuk menyingkirkan bisikan setan dan menjaga kesucian diri.
Kemudian, tahallul dilakukan sebagai tanda penyucian diri setelah menyelesaikan rangkaian ibadah haji dan umroh. Dengan mencukur rambut, jamaah menandai transformasi diri, siap untuk memulai babak baru dalam hidupnya. Tahallul menjadi simbol pembersihan hati, pikiran, dan niat, seolah kembali dalam kondisi fitrah, seperti bayi yang baru dilahirkan.
Dengan memahami arti di balik setiap tahapan ini, ibadah haji dan umroh kamu akan kian terasa bermakna dalam diri jemaah. Hal ini menjadi bekal berharga yang dapat mereka bawa pulang ke Indonesia untuk jadi pribadi lebih baik.