
JAKARTA – Biaya haji khusus memang sering bikin kening berkerut. Tapi coba bayangin, kalau kamu dan pasangan bisa berangkat haji bareng tanpa nunggu antrean puluhan tahun, bukankah itu lebih damai rasanya? Banyak pasangan nunggu sampai pensiun baru mikirin haji, padahal kalau dihitung-hitung dan disiapkan dari sekarang, sebenarnya bisa banget berangkat lebih cepat lewat jalur haji khusus.
Jalur ini emang lebih mahal dari haji reguler, tapi di balik biaya haji khusus yang lebih tinggi, ada kenyamanan dan ketenangan yang nggak kebeli. Kamu dan pasangan bisa fokus ibadah tanpa harus mikirin hotel yang jauh, antrean panjang, atau kelelahan karena fasilitas standar. Hotel dekat Masjidil Haram dan Nabawi, makan 3 kali sehari, bimbingan ibadah intensif, sampai transportasi dan tim medis yang standby, semua itu udah termasuk dalam paket.
Berapa Biaya Haji Khusus buat Pasangan?
Sekarang pertanyaannya: berapa sih sebenarnya biaya haji khusus buat pasangan yang mau berangkat bareng? Rata-rata saat ini ada di kisaran 9.000–12.000 USD per orang, tergantung kelas layanan dan durasi paketnya. Kalau dikurskan ke rupiah, ya kurang lebih Rp140–190 jutaan per orang. Jadi untuk suami-istri, siapin sekitar Rp300 jutaan. Kedengerannya besar, iya. Tapi kalau dibandingkan dengan nilai ibadah yang bakal kamu jalani, plus kenyamanan berdua di Tanah Suci, itu jadi terasa pantas.
Apalagi sekarang banyak travel yang kasih opsi cicilan atau tabungan haji khusus. Jadi kamu bisa mulai dari setor awal sekitar 4.000–5.000 USD per orang untuk dapetin nomor porsi, sisanya dicicil sambil nunggu tahun keberangkatan. Nah, ini yang banyak orang belum tahu. Mereka kira harus bayar lunas di awal. Padahal nggak juga.
Yang penting niatnya dulu. Kalau kamu dan pasangan udah sama-sama siap lahir batin, mulai aja dulu. Cari tahu dari sekarang tentang biaya haji khusus, hitung-hitungan kasarnya, terus atur strategi bareng. Kadang, rezeki itu datang setelah kita mulai melangkah, bukan sebaliknya.
Banyak juga pasangan yang akhirnya berangkat di usia 40-an, bahkan ada yang 30-an akhir, karena mulai nyicil dari sekarang. Nggak perlu tunggu tua, apalagi tunggu anak udah gede semua. Haji itu ibadah puncak—dan kalau bisa dijalani saat fisik masih kuat dan mental masih stabil, kenapa nggak?
Jadi, yuk obrolin lagi sama pasangan. Siapa tahu tahun depan atau dua tahun lagi, kamu berdua udah jalan bareng ke Masjidil Haram, bukan cuma untuk liburan, tapi untuk jadi tamu Allah. Jangan cuma tanya “berapa biaya haji khusus?”, tapi tanya juga: “kapan kita siap jalan bareng ke Baitullah?”