JAKARTA – Program haji plus memang memerlukan biaya cukup tinggi. Di Indonesia saja pada 2025, ONH plus biaya diperkirakan mencapai sekitar Rp174 juta per orang. Namun, kalau bicara perbandingan dengan negara-negara lain, khususnya di Asia, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, dan lainnya, biaya program ini bervariasi.
Perbedaan ini bukan cuma dilatari nilai tukar mata uang atau tingkat ekonomi di setiap negara, tapi juga layanan yang ditawarkan oleh masing-masing negara. Di Indonesia, ONH plus biaya sering kali menjadi topik diskusi karena harganya yang dianggap lebih tinggi dibandingkan beberapa negara tetangga. Namun, apa sih sebenarnya yang memengaruhi perbedaan?
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan populasi umat muslim terbesar di dunia. Alhasil, permintaan untuk program haji plus sangat tinggi. Kondisi ini secara otomatis memengaruhi biaya. Dengan kuota haji yang terbatas dan tingginya jumlah pendaftar, layanan haji plus di Indonesia sering menawarkan fasilitas premium untuk menarik minat calon jamaah.
Paket ini biasanya mencakup akomodasi dekat Masjidil Haram, katering khas Indonesia, bimbingan ibadah intensif, dan transportasi khusus. Meski demikian, tingginya ONH plus biaya di Indonesia juga dipengaruhi oleh faktor lain, seperti pajak, biaya perjalanan udara, dan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap riyal Saudi.
ONH Plus Biaya di Malaysia dan Brunei Bervariasi
Berbeda dengan Malaysia. Mereka menawarkan program ONH Plus biaya yang relatif lebih rendah. Salah satu alasannya adalah struktur layanan yang lebih sederhana dan subsidi pemerintah yang cukup signifikan. Dua tahun lalu saja, biaya haji di Malaysia sekitar MYR 28,632 atau setara Rp100,64 juta.
Di Malaysia, jamaah yang memilih haji plus tetap mendapatkan fasilitas yang memadai, seperti penginapan yang dekat dengan tempat ibadah dan layanan makanan yang memenuhi standar halal. Namun, pendekatan yang lebih efisien dalam pengelolaan logistik sering kali membuat ONH plus biaya di Malaysia lebih terjangkau.
Di Brunei Darussalam, ONH Plus biaya cenderung lebih tinggi dibandingkan Malaysia, tapi seringnya masih lebih rendah dari Indonesia. Penyebabnya adalah populasi umat muslim yang lebih kecil, sehingga program haji bisa diatur dengan lebih personal dan eksklusif.
Selain itu, pemerintah Brunei Darussalam memberikan dukungan penuh untuk memastikan setiap jamaah mendapatkan ibadah yang maksimal. Faktor lain yang memengaruhi adalah jarak geografis ke Arab Saudi lebih pendek dibandingkan Indonesia, yang mampu menekan biaya transportasi.
Selain negara-negara tersebut, beberapa negara Asia lainnya seperti Singapura juga menawarkan program haji plus. Meski umat muslim di negara tersebut merupakan minoritas, fasilitas tetap tersedia dengan layanan yang sangat premium. Namun, ONH plus biaya di Singapura biasanya jauh lebih mahal karena tingginya standar hidup dan kurs dolar Singapura yang kuat.
Perbedaan ONH Plus biaya ini mencerminkan bagaimana setiap negara menyesuaikan programnya dengan kebutuhan lokal, daya beli masyarakat, dan tingkat kompetisi di sektor tersebut. Meski ONH plus biaya di Indonesia sering kali lebih mahal, banyak jamaah yang tetap memilih karena layanan yang dirancang sesuai.
Leave a Reply