JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut, keterangan Ustadz Khalid Basalamah memberi banyak informasi penting untuk mengungkap permainan jatah haji tersebut. Ini membuat kasus tersebut kian menemukan titik terang
Ustadz Khalid Basalamah, yang juga pemilik biro perjalanan Uhud Tour, diperiksa hampir seharian oleh penyidik. Dari pemeriksaan itu, KPK mendapat gambaran bagaimana proses kuota haji tambahan bisa diperoleh, bagaimana pelaksanaan di lapangan, hingga praktik jual-beli kuota yang diduga melibatkan banyak pihak.
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengatakan bahwa keterangan dari Ustadz Khalid sangat membantu tim penyidik. “Informasi yang beliau sampaikan mendukung dalam proses pengungkapan perkara pengaturan kuota haji tambahan,” ujar Budi dikutip dari CNN Indonesia.
Tidak hanya keterangan, KPK juga sudah menerima pengembalian uang dari Ustadz Khalid Basalamah. Meski belum dijelaskan jumlah pastinya, uang itu kini menjadi bagian dari barang bukti yang disita untuk diproses lebih lanjut.
Tak Cuma Periksa Ustadz Khalid Basalamah
Selain Ustadz Khalid Basalamah, KPK juga memanggil sejumlah saksi lain dari kalangan biro perjalanan haji. Mereka dimintai keterangan soal dugaan aliran uang ke pejabat Kementerian Agama dan mekanisme pembagian kuota haji tambahan.
Menurut penyidik, kuota haji khusus seharusnya hanya 8 persen dari total kuota nasional. Namun, dalam praktiknya, ada jemaah yang bisa berangkat tanpa antrean setelah mendapat kuota tambahan. Hal inilah yang kini sedang ditelusuri lebih dalam.
KPK menegaskan, pengungkapan kasus ini bukan hanya soal uang, tapi juga soal keadilan bagi jutaan umat Muslim Indonesia yang menunggu giliran berangkat haji. “Kami ingin memastikan ibadah haji tetap berjalan sesuai aturan dan tidak dipermainkan,” kata Budi.
Kini, publik menunggu siapa saja yang akan ditetapkan sebagai tersangka. KPK memastikan, proses ini akan dibuka ke publik setelah seluruh bukti dan keterangan saksi dirampungkan.
