JAKARTA – Salah satu keunggulan visa mujamalah adalah keberangkatannya yang tanpa melalui kuota reguler pemerintah. Berbeda dengan visa haji reguler yang memiliki sistem antrean panjang, visa mujamalah diberikan langsung oleh Pemerintah Arab Saudi melalui jalur khusus. Namun, pertanyaannya adalah, apakah visa haji mujamalah memiliki batasan kuota setiap tahunnya?
Meski visa mujamalah tak termasuk dalam alokasi kuota haji reguler untuk setiap negara, bukan berarti jumlahnya tidak terbatas. Pemerintah Arab Saudi tetap mengatur jumlah visa ini setiap tahun, meskipun mekanismenya tidak seketat visa haji reguler.
Ada kuota khusus yang diberikan kepada pihak-pihak tertentu, seperti pejabat, tokoh masyarakat, atau pihak yang memiliki hubungan diplomatik dengan Arab Saudi. Karena itu, meskipun visa mujamalah adalah di luar kuota resmi, jumlahnya tetap bergantung pada kebijakan pemerintah Saudi yang bisa berubah dari tahun ke tahun.
Banyak calon jamaah yang berharap bisa mendapatkan visa mujamalah karena prosesnya yang lebih cepat dibandingkan haji reguler. Namun, ada kemungkinan bahwa calon jamaah tidak mendapatkan visa ini karena kuota yang telah ditetapkan oleh pemerintah Saudi sudah habis.
Setiap tahun, permintaan terhadap visa ini sangat tinggi, terutama dari negara-negara dengan jumlah penduduk Muslim yang besar seperti Indonesia, Pakistan, dan India. Jika kuota yang diberikan sudah terpenuhi, calon jamaah harus menunggu kesempatan di tahun berikutnya atau mencari jalur alternatif.
Visa Mujamalah adalah Pilihan yang Paling Fleksibel
Meskipun visa mujamalah adalah pilihan yang lebih fleksibel dibandingkan haji reguler, tetap ada ketidakpastian dalam proses pengajuannya. Tidak semua orang yang mengajukan visa ini akan mendapatkannya, terutama jika jumlah pendaftar melebihi kuota yang telah ditetapkan oleh pihak berwenang di Arab Saudi. Karena itu calon jemaah harus mempersiapkan diri lebih awal dan memastikan bekerja sama dengan agen perjalanan resmi yang memiliki akses ke jalur ini.
Selain faktor kuota, ada juga kebijakan lain yang bisa mempengaruhi ketersediaan visa haji mujamalah. Misalnya, dalam kondisi tertentu seperti pandemi atau peristiwa besar lainnya, pemerintah Arab Saudi bisa membatasi jumlah jamaah yang diperbolehkan masuk untuk menjalankan ibadah haji. Hal ini juga bisa berdampak pada jumlah visa yang dikeluarkan setiap tahunnya.
Secara keseluruhan, visa mujamalah adalah opsi yang lebih cepat bagi mereka yang ingin berhaji tanpa antrean panjang, tapi tetap memiliki batasan dalam jumlah yang diberikan setiap tahun. Calon jamaah yang ingin mendapatkan visa ini harus memahami bahwa meskipun prosesnya lebih fleksibel, tetap ada kemungkinan tidak mendapatkannya jika kuota yang tersedia sudah habis. Karena itu, persiapan yang matang dan pemahaman tentang regulasisangat diperlukan agar perjalanan ibadah haji berjalan dengan lancar.