JAKARTA – Melakukan ibadah umroh 9 hari bisa bikin kamu kian mendalami tempat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, yakni Gua Hira. Kamu jadi bisa memiliki waktu untuk bertamasya ke museum wahyu mengunjungi salah satu tempat sakral umat muslim tersebut..
Setelah mengelilingi Ka’bah, ziarah ke tempat-tempat bersejarah, seperti Bukit Safa dan Marwah, hingga mengikuti langkah-langkah Nabi Ibrahim dan Hajar dalam ibadah Tawaf, kamu bisa mengunjungi Gua Hira. Dengan umroh 9 hari, kamu bisa berkunjung ke tempat ini pada hari keempat.
Gua ini terletak di Jabal Nur, sebuah gunung yang terletak di sebelah utara Masjidil Haram, Mekkah. Gua ini merupakan tempat Nabi Muhammad menerima wahyu pertama dari Allah melalui Malaikat Jibril. Gua Hira memiliki luas sekitar 3 meter persegi dan tinggi sekitar 2 meter. Gua ini memiliki dua pintu masuk, yaitu pintu utama yang menghadap ke barat dan pintu belakang yang menghadap ke timur.
Pada masa Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam, Gua Hira digunakan sebagai tempat menyendiri & berdiam diri. Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam juga sering menghabiskan waktunya di gua ini untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah.
Gua Hira menjadi salah satu destinasi wisata religi yang populer di Mekkah. Setiap tahun, jutaan umat Islam dari seluruh dunia mengunjungi gua ini sebagai bagian dari City Tour setelah menjalankan Umroh
Umroh 9 Hari Bikin Kamu Kunjungi Musem Wahyu di Hira
Dengan melakukan umroh 9 hari, kamu bisa mengunjungi museum Wahyu yang dibangun untuk mengenang turunnya wahyu pertama kali kepada Nabi Muhammad di Gua Hira. Museum ini dibuka pada tahun 2020 dan menjadi salah satu destinasi wisata religi yang populer di Mekkah.
Museum Wahyu terdiri dari dua lantai. Lantai pertama menampilkan informasi tentang sejarah wahyu dan kisah para nabi, mulai dari Nabi Adam hingga Nabi Muhammad. Informasi ini disajikan dalam bentuk multimedia, seperti animasi, video, dan audio.
Lantai kedua menampilkan replika Gua Hira. Pengunjung dapat masuk ke dalam gua dan merasakan sensasi seperti Nabi Muhammad saat menerima wahyu. Selain itu, lantai kedua juga menampilkan koleksi artefak Islam, seperti Al-Qur’an kuno dan benda-benda bersejarah lainnya.